Kalau Anda tidak punya pupuk apapun, ramuan super berikut bisa menyuburkan lahan Anda. Nyaris tanpa modal atau proses yg rumit. Dan siap hanya dalam 1 hingga 3 hari (bisa juga lebih, tergantung jenis bahan dan volumenya).
Bahan-bahan:
Tanah hutan atau kebun – 200 gram (dari area yang kaya bahan organik, biasanya di bawah pohon besar).
Kentang atau umbi-umbian – 1 kg (dipotong-potong dan digunakan sebagai sumber pati).
Air sumur atau air sungai – 20 liter (hindari air dengan kandungan klorin).
Gula merah/molase – 200 gram (untuk menyediakan makanan bagi mikroba).
Ember plastik besar – minimal 20 liter.
Kain kasa – untuk menyaring tanah.
Tali atau karet gelang – untuk mengikat kain.
Langkah-langkah:
Siapkan kentang atau umbi-umbian:
Cuci bersih kentang atau umbi-umbian, lalu rebus sampai lunak. Setelah itu, haluskan hingga menjadi bubur cair.
Ambil tanah hutan:
Ambil sekitar 200 gram tanah dari hutan atau kebun yang tidak tercemar. Pastikan tanah yang diambil adalah tanah lapisan atas (topsoil) yang mengandung banyak mikroorganisme alami.
Buat kantung tanah:
Masukkan tanah ke dalam kain kasa dan ikat kuat dengan tali atau karet gelang, sehingga membentuk kantung. Kantung ini akan digunakan untuk menyaring mikroorganisme.
Campur bahan:
Masukkan bubur kentang/umbi-umbian ke dalam ember berisi 20 liter air. Aduk hingga rata.
Tambahkan gula merah atau molase, dan aduk lagi hingga gula larut.
Fermentasi mikroorganisme:
Masukkan kantung tanah yang berisi tanah hutan ke dalam ember.
Biarkan terendam di dalam air campuran kentang dan gula.
Letakkan ember di tempat teduh yang tidak terkena sinar matahari langsung, dan diamkan selama 1-3 hari (bisa lebih).
Pemantauan:
Aduk campuran setiap hari untuk memastikan fermentasi berjalan baik.
Setelah 12 jam hingga 36 jam (bisa lebih), larutan akan mulai berbuih dan mengeluarkan aroma fermentasi alami. Ini tanda bahwa mikroorganisme aktif berkembang biak.
Penyaringan:
Setelah fermentasi selesai, angkat kantung tanah dan buang ampasnya.
JMS siap digunakan. Anda bisa menyaring larutan untuk memastikan tidak ada partikel besar yang masuk ke dalam sprayer atau alat penyemprotan.
Cara Penggunaan:
Dosis: Encerkan JMS dengan perbandingan 1:20 (1 liter JMS untuk 20 liter air) untuk digunakan sebagai penyemprot daun atau untuk disiramkan ke tanah.
Waktu aplikasi: Sebaiknya digunakan pada pagi atau sore hari, saat suhu tidak terlalu panas, untuk hasil yang optimal.
Itulah tutorial singkat untuk pembuatan Jadam Microbial Solution. JMS ini ramah lingkungan dan dapat membantu memperbaiki kesuburan tanah serta kesehatan tanaman.
SHARE HALAMAN INI